• Rab. Nov 20th, 2024

Jepretnews.com

Berita Terkini Akurat Dan Berimbang

3 Tanda Pernikahan Sudah Di Ujung Tanduk

Byadmin_jepretnews

Feb 16, 2023

Jepretnews.com – Pernikahan merupakan kekuatan cinta yang di ikat dengan ikatan suci. Namun tak jarang pernikahan bisa bertahan seumur hidup, ada masa dimana pasangan berada dititik saling tidak mencintai lagi dan selalu diterpa masalah-masalah yang besar dalam pernikahannya.

Dikutip dari TEMPO.CO Dalam situasi seperti itu, pasangan mungkin melepaskan ikatan yang mereka miliki satu sama lain dan menyerah pada kenyataan bahwa pernikahan mereka sudah berakhir. Kalau memaksakan diri, kesehatan mental dan emosional mungkin berisiko besar.

Berikut adalah tiga tanda pernikahan sudah berakhir lama. 

1. Hilangnya rasa hormat

Pernikahan tidak lagi utuh ketika tidak ada rasa hormat di antara pasangan. Begitu tidak ada rasa hormat, sulit untuk mempertahankan pernikahan karena ini adalah salah satu fondasi terpenting untuk membangun rumah tangga. Ketika saling kritik dan menilai terus-menerus, pasangan akhirnya kehilangan semua rasa hormat dan pada akhirnya hanya ada kebencian dalam pernikahan.

2. Perselingkuhan dan menolak untuk mengakhirinya

Ketika salah satu pasangan dalam pernikahan melakukan perselingkuhan dan menolak untuk mengakhirinya, itu adalah tanda bahwa pernikahan tersebut tidak dapat diselamatkan. Tidak peduli berapa banyak orang lain mencoba membuat pasangannya meninggalkan perselingkuhannya, itu tidak akan berhasil kecuali orang yang selingkuh bertekad untuk meninggalkannya. Selain itu, perselingkuhan berarti pelanggaran kepercayaan yang sangat besar dan artinya kepercayaan hampir tidak mungkin diperoleh kembali.

3. Kekerasan fisik atau mental

Ketika pelecehan atau kekerasan muncul, pernikahan tidak bisa diselamatkan sama sekali. Tidak ada tempat untuk kekerasan fisik dalam pernikahan. Ketika ini terjadi, ketahuilah bahwa sudah waktunya untuk meninggalkan pernikahan. Mempertahankannya hanya akan mengundang lebih banyak rasa sakit, baik fisik maupun mental. Tidak ada orang yang harus menanggung rasa sakit dari hubungan yang penuh kekerasan. (Sumber : TEMPO.CO)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *