• Rab. Nov 20th, 2024

Jepretnews.com

Berita Terkini Akurat Dan Berimbang

Ini Keunikan Kampung Janda Yang Ada Di Indonesia

Byadmin_jepretnews

Mei 25, 2024

Jepretnews.com – Keunikan desa di salah satu Kabupaten Bogor seperti desa Ciburayut. Pasalanya desa Ciburayut di kenal dengan istilah kampung janda yang mana banyak wanita yang hidup tampa suami.

Dilansir dari buletinkompaspagi.id dan berbagai sumber, Minggu (26/6/2022) di Desa Ciburayut terdapat salah satu kampung yang dihuni para wanita tak bersuami.

Pasalnya, kampung ini diisi oleh 30 keluarga yang semuanya merupakan janda.

Usia perempuan yang menjanda mulai dari usia 25 tahun hingga 50 tahun. Dan yang menarik, kebanyakan warga yang tinggal di kampung ini adalah janda muda.

Faktor yang menyebabkan banyaknya janda muda di kampung ini adalah karena maraknya pernikahan dini.

Pernikahan di usia muda memang rentan terjadi perceraian karena pola pikir dan emosi yang masih labil ditambah dengan kondisi ekonomi yang serba terhimpit kerap memicu pertengkaran berujung perceraian.

Selain itu nikah muda, dikampung ini juga terjadi karena rendahnya pendidikan masyarakat. Maklum saja, sebagian warga Desa Ciburayut hanyalah tamatan SD.

Bahkan disana ada perempuan berusia 17 tahun yang sudah menjanda dua kali.

Selain karena pernikahan usia dini, perceraian juga terjadi karena karena ditinggal mati oleh suami.

Kampung yang di kaki Gunung Salak dan Gede Pangrango ini, membuat sebagian besar pria disana bekerja sebagai penambang pasir, baik dari menelusuri dan menyaring pasir, hingga pemecah batu.

Pekerjaan seperti itu tentu saja memiliki risiko yang sangat besar. Sering terjadinya longsor di area kerja membuat jatuhnya banyak korban.

Maka, tak heran banyak perempuan mendadak jadi janda karena kematian suaminya.

Kehidupan masyarakat yang berada di garis kemiskinan juga mengharuskan mereka menambang pasir demi mencari nafkah untuk keluarga.

Tak bisa dipungkiri, jika Kampung Janda ini menyimpan banyak persoalan sosial yang menjadi pekerjaan rumah khususnya bagi pemerintah daerah.

Faktor ekonomi, ketersediaan lapangan kerja, hingga aspek pendidikan harus mendapat perhatian lebih. Dengan begitu, perekonomian masyarakat akan membaik. ***

(Sumber : https://buletinkompaspagi.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *